Rangkaian Dimmer pada Lampu Pijar
Hallo assalamualaikum..
Setelah sekian lama
saya tidak membuka blog, kali ini saya mendapatkan tugas dari asisten dosen
dalam mata kuliah Rangkaian Elektronika. Tugas tersebut yaitu mencari,
menjelaskan, dan menganalisis suatu rangkaian.
Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang rangkaian dimmer pad lampu pijar.
Baik, langsung saja..
Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Rangkaian ini dapat mengatur nyala lapu bisa dari yang paling gelap hingga yang paling terang.
Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang rangkaian dimmer pad lampu pijar.
Baik, langsung saja..
Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Rangkaian ini dapat mengatur nyala lapu bisa dari yang paling gelap hingga yang paling terang.
Manfaat Dimmer Lampu
Rangkaian
dimmer lampu pijar memiliki manfaat yaitu untuk mengatur tingkat intensitas cahaya
penerangan lampu pijar. Rangkaian dimmer ini hanya menggunakan komponen utama
berupa TRIAC dan DIAC, Intensitas cahaya lampu pijar dapat dikendalikan
oleh daya output rangkaian dimmer dengan daya sebesar 5 watt.
Selain itu, rangkaian dimmer bermanfaat untuk jaringan listrik PLN 220VAC. Tuas
potesiometer P1 100 KOhm dapat diatur untuk mengatur terang redupnya intensitas
pancaran cahaya lampu pijar tersebut. Rangkaian tersebut mengatur tegangan
yang diberikan untuk menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai komponen
utama. Semakin besar tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas
cahaya yang dihasilkan. Pengaturan tegangan bias TRIAC dikendalikan
oleh potensiometer P1 100 KOHm kemudian diberikan ke DIAC Di1 tipe DB3 untuk
memberikan tegangan bias pada pin gate TRIAC Tri 1. Rangkaian dimmer lampu
pijar ini dapat dibuat pada PCB yang kecil ataupun dirakit secara langsung
tanpa PCB. TRIAC Tri 1 perlu dilengkapi dengan pendingin (heat sink) untuk
menyerap panas yang dihasilkan pada saat rangkaain dimmer lampu pijar ini
bekerja.
Berikut
ini merupakan rangkaian Dimmer:
Komponen pada Dimmer Lampu
1. Triac
BT136
TRIAC (Triode for Alternating Current) adalah
sebuah komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang
disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama lain
TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan saklar dua arah
yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan).
Ini dapat dipicu baik dengan tegangan positif atau pun negatif pada elektrode
gerbang. Sekali dipicu, komponen ini akan terus menghantarkan sampai arus yang
mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus dari
arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan
tegangan AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus
kendali yang sangat rendah.
2
Optocoupler
Optocoupler dikenal dengan sebut Opto-isolator, Photocoupler, atau Optical Isolator. Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Optocoupler
dibentuk dari penggabungan sebuah sumber cahaya dengan fototransistor. Dioda
cahaya sebagai sumber cahaya dipasang langsung dengan sumber tegangan. Keluaran
dari sumber cahaya akan berbanding lurus dengan tegangan masukan pada dioda
cahaya. Optocoupler atau optoisolator merupakan paket elektronik murni, jalur
cahaya didalamnya yakni infra merah tertutup dalam sebuah paket. Ini
menyebabkan transfer energi listrik dalam satu arah, dari infra merah ke
fotodetektor, sambil mempertahankan isolasi listrik. Fungsi optocoupler pada
umumnya selain sebagai sensor (dengan kemasan tertentu) digunakan pula pada
rangkaian listrik sebagai isolasi dari rangkaian kendali dan rangkaian tegangan
tinggi (daya).
3. Resistor
Resitor
adalah penahan arus yang mengalir dalam satu rangkaian atau komponen elektronik dua kutub yang befungsi untuk menahan arus listrik,
nilai tegangan terhadap resistansi berbanding terbalik dengan arus yang
mengalir, berdasarkan hukum Ohm (V = IR).
4
Kapasitor
Kapasitor adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat pada tiap konduktor. Kapasitor terdiri dari dua jenis, yaitu kapasitor bipolar dan kapasitor nonpolar. Kapasitor bipolar
mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki
cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan kapasitor nonpolar tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya,
kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya
seperti tablet atau kancing baju.
5
Kiprok
Kiprok dalam
rangkaian ini berfungsi menggantikan dioda bridge yaitu untuk regulator
tegangan agar tetap stabil 12 Volt. Kiprok ang digunakan mempunyai kekuatan 2
Ampere karena trafo yang digunakan berkekuatan 1 ampere sehingga agar rangkaian
aman, penyusun menggunakan kiprok yang berkekuatan 2 ampere. Untuk membuat
penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini
adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi
satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan
berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan
ampere maksimumnya.
6. IC
Timer 555
Apabila
supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang tinggi
(Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high dan pada saat
tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap Ground atau kaki 7
akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc à R1 à R2 à C1, Setelah 0,7 (R1+R2)
C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput) akan Low, pada saat
tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali terhadap
Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 membuang muatan, setelah 0,7(R2) C1
detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger terjadi lagi sehingga output akan High. Pin
7 akan high Impedance dan C1 diisi kembali.
Cara
Kerja Dimmer
1.
Tegangan ac masuk ke travo. Output travo sebesar 220V.
2. Tegangan
masuk ke dioda bridge. Dioda bridge dengan kapasitor 1000µF 16V. Menggunakan C
1000µF karena semakin besar nilai faradnya maka gelombang DC semakin halus.
Untuk ukuran tegangan kapasitor yang dipakai, memakai 16V karena tegangan
output dari trafo sebesar 12V, jadi nilai tegangan kapasitor harus lebih besar
dari tegangan output untuk mengantisipasi Rangkaian ini juga untuk menyuplai
rangkaian counter pembangkit pulsa dengan IC 555 + MOC . agar tegangan DC yang
keluar tetap konstan
3. Dioda
Bridge tanpa C (langsung ke rangkaian) atau langsung ke LM339. LM339 sebagai
pembanding dan bekerja sebagai pengaman tegangan sinus
4.
Keluaran output kaki 3 pada IC 555 mengandung pulsa terlalu tinggi dan
dikecilkan dengan resistor 1K agar keluaran pulsa menjadi rendah.
Lalu dikuatkan dengan transistor TIP41C dan dimasukkan ke kaki emitor.
Alhamdulillah tugas praktikum dalam mata kuliah Rangkaian Elektronika sudah selesai. Semoga postingan kali ini bermanfaat. Aamiin..
SUMBER: http://rice-ceria.blogspot.com/2013/04/rangkaian-dimmer-lampu-pijar.html