Pages

Rabu, 16 November 2016

Konfigurasi Access Point dengan Menggunakan TP-LINK

Sebelum melakukan konfigurasi access point dengan menggunakan access point/router yang bermerk TP-LINK ini, dibutuhkan beberapa alat, yakni:

a. TP-LINK


b. Kabel UTP (Kabel LAN)

c. Kabel Adaptor


Untuk memulai konfigurasi access point ini, lakukan langkah-langkah berikut:

1. Hubungkan TP-LINK pada sumber listrik dengan menggunakan kabel adaptor.

2. Tekan tombol reset selama 30 detik.


3. Sambungkan kabel UTP pada TP-LINK, dan hubungkan dengan PC.


4. Setelah itu, AP/router akan terdeteksi oleh PC. Nama awal AP/router ini yakni TP-LINK_F504. Lalu klik Open Network Sharing Setting seperti yang ada pada kanan bawah gambar berikut.


5. Pilih wireless network connection dengan nama TP-LINK_F504, klik properties dan cari IPv4, kemudian ubah settingan IPnya (IP address = 192.168.0.2 dengan default gateway disesuaikan dengan default gateway yang tertera pada TP-link).


6. Masuk ke browser, ketikkan default gateway pada kolom URL. Setelah itu, masukkan username dan password awal (biasanya tertera pada TP-LINK).


7. Cari wireless  dan pilihlah wireless setting, kemudian ubah ssid sesuai dengan keinginan.

Sebelum mengubah SSID:


Setelah mengubah SSID


Setelah mengubah SSID menjadi nama yang diinginkan, maka klik save.

8. Kemudian, reboot rooter dengan menekan click here.


9. Maka akan muncul reboot seperti gambar di bawah ini, klik reboot, lalu tekan OK.


10. Tunggu sampai router reboot mencapai 100% (successfully).


11. Kemudian cari wireless dan masuk ke wireless advanced. Ganti setelannya ke wpa2 agar wireless routing dapat diamankan dengan password, lalu ubah password sesuai keinginan anda. Setelah selesai, klik save dan reboot.

12.  Setelah itu, pilih opsi untuk memfilter mac address, agar mac address tersebut tidak  bisa menggunakan wireless router.


13. Konfigurasi telah selesai, klik status untuk melihat hasil konfigurasi AP/router yang telah dilakukan.


Akhirnya, AP/router sudah dapat digunakan. Untuk dapat terhubung dengan AP/router, buka jaringan Wi-Fi yang terbaca oleh perangkat,  kemudian cari nama jaringan sesuai dengan nama SSID yang  telah disetting, dan masukkan password yang telah diatur pula sebelumnya.

Rabu, 27 April 2016

Hak Akses pada Linux


Hallo bloggers! Maaf author di sini jarang muncul karena sibuk, oke skip.
Kali ini, saya akan menjelaskan mengenai File Permission (Hak Akses) di Linux.

File permission adalah suatu hak akses yang dilakukan oleh user untuk menulis, membaca serta mengeksekusi sebuah file. File permission digunakan agar file-file yang ada hanya diakses oleh user yang berkepentingan, hal tersebut berarti digunakan untuk keamanan data. Tujuan dari file permission yaitu untuk melihat dan mengatur hak akses file, serta memahami tentang kepemilikan dari file dan direktori.

Terdapat tiga tipe yang berhak mengakses sebuah file di Linux, di antaranya:
User/owner: Pengguna yang merupakan pemilik file.
Group: Kelompok pengguna yang merupakan pemilik file, misalnya terdapat suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang untuk membuat suatu proyek, maka setiap pengguna yang terdapat dalam kelompok berhak mengakses suatu file dengan hak akses yang sama.
Others: Pengguna yang bukan pemilik file serta tidak masuk ke dalam kelompok yang sama.

Jenis-jenis hak akses di Linux:
read: izin untuk membaca file, artinya file dapat dibuka dan dibaca.
write: izin untuk memodifikasi isi file, artinya file dapat dimodifikasi dengan menambah, menghapus, serta mengubah isi file.
execute: izin untuk mengeksekusi program, artinya pengguna dapat menjalankan file sebagai program atau shell script.

Untuk melihat hak akses di linux, caranya yaitu sebagai berikut:
Ketik perintah ls –l di terminal
Seperti berikut:



Terdapat 9 kolom yang ada di dalam terminal.

Keterangan:
Kolom pertama : merupakan jenis file dan perizinan yang mengikat file tersebut.
Terdapat 10 karakter dalam kolom pertama. Karakter pertama dari kolom pertama menunjukkan:
d = directory
- = regular file
l = symbolic link
s = unix domain socket
p = named pipe
c = character device file
b = block device file
9 karakter berikutnya di kolom pertama, berarti perizinan yang dibagi menjadi 3 grup. Tiap grupnya berisi 3 karakter, yakni:
r = read permission
w = write permission
x = execute permission
- = no permission
Kolom kedua : menunjukkan jumlah link.
Kolom ketiga : menunjukkan pemilik file.
Kolom keempat : menunjukan grup pemilik file.
Kolom kelima : menunjukkan ukuran file dalam byte.
Kolom keenam, ketujuh, kedelapan: menunjukan bulan dan tanggal terakhir file tersebut di akses.
Kolom kesembilan : menunjukkan nama file.


Berikut merupakan cara mengatur hak akses:

*Mode Simbolik (Huruf)
Pertama : Kita harus memutuskan terlebih dahulu hak akses yang diatur, misalnya untuk pengguna (u), kelompok (g), pengguna lainnya (o), atau ketiganya (a).
Kedua : Kita dapat menambahkan izin (+), menghapus izin (-), atau menghapus izin sebelumnya dan menambahkan izin yang baru (=).
Ketiga : Kita harus menentukan perizinannya dengan mengatur izin read (r), write (w), execute (e), atau ketiganya.
Keempat : Tentukan hak akses yang akan diubah, dengan memberikan perintah untuk chmod.

Contoh:
File bernama Erni serta memiliki izin akses penuh pada semua kelompok.
Tampilan awal perizinan file:
drwxrwxr-x
1. Hapus semua hak akses yang sekarang, kemudian ganti dengan hanya izin read untuk semua grup.
Ketik: $ chmod a=r Erni
Hasil: dr--r--r--
2. Beri izin kepada grup untuk ditambahkan izin execute.
Ketik: $ chmod g+x Erni
Hasil: dr--r-xr--
3. Beri izin kepada semua grup untuk di tambahkan izin write.
Ketik: $ chmod ugo+w Erni
Hasil: drw-rwxrw-
4. Hapus izin execute yang ada pada grup untuk dihapus.
Ketik: $ chmod g-x Erni
Hasil : drw-rw-rw-



* Mode Numerik (Angka)
Mode ini diwakili oleh 3 angka octal untuk perizinan filenya.
Keterangan
Angka 4 untuk read (r)
Angka 2 untuk write (w)
Angka 1 untuk execute (x)
Angka 0 berarti tidak ada izin (-)
Jumlahkan angka yang sesuai untuk mendapatkan hak akses yang diinginkan.

Contoh:
1. Untuk mendapatkan hak akses read dan execute secara bersamaan, maka:
read + execute = 4 + 1 = 5
2. Untuk mendapatkan hak akses read, write dan execute secara bersamaan, maka:
read + write + execute = 4 + 2 + 1 = 7
Penerapannya, ketik: $ chmod 755 Erni
Artinya:
hak akses untuk user yaitu 7 (rwx)
hak akses untuk grup adalah 5 (rx)
hak akses untuk others juga 5 (rx)

Sekian penjelasan dari saya. Semoga bermanfaat ya readers :)

Senin, 15 Februari 2016

Langkah-Langkah untuk Menginstall Ubuntu 15.10

Pada postingan kali ini, saya akan menjelaskan langkah-langkah untuk menginstall sistem operasi Ubuntu. Menurut wikipedia, Ubuntu merupakan salah satu distribusi Linux yang berbasiskan Debian dan didistribusikan sebagai perangkat lunak bebas. Sebelum memulai untuk menginstall, maka kita terlebih dahulu harus mempersiapkan beberapa hal, yakni:
  • Download ISO Ubuntu (kebetulan saya memakai Ubuntu 15.10).
  • Jika ISO telah didownload, maka masukkan installernya ke dalam flashdisk atau CD/DVD kosong (namun saya memilih USB disk agar lebih mudah).
  • Jika kita memakai flashdisk, colokkan flashdisk ke port USB.
  • Sebelum menginstall (alangkah lebih baik laptop dicharge terlebih dahulu agar laptop tidak mati mendadak).
  • Restart komputer lalu tunggu proses masuk ke pengaturan BIOS terlebih dahulu.
  • Setelah berada di pengaturan BIOS, pilih menu BOOT, tempatkan flashdisk pada posisi booting paling atas. Lalu simpan.
  • Tunggu proses selanjutnya.

Setelah beberapa hal tersebut dipersiapkan dan dilakukan. Selanjutnya, saya akan menjelaskan langkah-langkah menginstal Ubuntu seperti berikut.


1
Pilih bahasa yang akan kita gunakan. Kemudian klik Install Ubuntu untuk memasang Ubuntu.


2
Centang kalimat ‘Install this third-party software’, kemudian klik Continue untuk melanjutkan.


3
Pilih opsi ‘Something else’ agar memudahkan kita untuk membuat partisi pada harddisk secara manual.


4
Pada tahap ini, kita akan membuat partisi baru pada harddisk (dengan klik New Partition Table). Kemudian Klik Continue. Space partisi disesuaikan dengan menekan tanda ‘+’ (plus) yang terdapat di layar.


5
Partisi yang disediakan sebesar 8 GB, dan saya menyisakan 1,2 GB (1229 MB). Pilih ‘Primary’ untuk tipe pada partisi baru dan pilih ’Beginning’ untuk lokasi pada partisi baru, pilih ‘Ext4 journaling file system’ pada opsi Use as, dan pilih tanda "/" pada opsi Mount Point, selanjutnya klik OK.


6
Setelah melakukan tahap sebelumnya, pilih ‘Free space’, selanjutnya klik "+".

7
Pada tahap ini, pilih ‘Logical’ untuk tipe partisi, pilih ‘Beginning’ untuk lokasi partisi tersebut, dan pilih ‘swap area’ pada opsi Use as, lalu klik OK.


8
Kemudian klik ‘Install Now’.


9
Klik ‘Continue untuk melanjutkan.


10
Klik ‘Continue (lagi) untuk melanjutkan.


11
Pilih zona wilayah sesuai tempat tinggal dengan klik gambar peta yang ada.


12
Pilih Keyboard Layout (biasanya orang Indonesia memilih English (US)).


13
Isikan nama, nama pengguna, nama komputer, serta password anda. Kemudian klik Continue.


14
Tunggu beberapa menit untuk proses penginstallan. 


15
Setelah selesai, klik ‘Restart Now’ untuk menghidupkan ulang komputer. 

16
Akhirnya, Ubuntu telah berhasil diinstall.

Demikian langkah-langkah untuk menginstall Ubuntu yang telah saya lakukan sebelumnya.