Pages

Selasa, 11 November 2014

Rangkaian Dimmer Lampu Pijar


Rangkaian Dimmer pada Lampu Pijar


Hallo assalamualaikum..
Setelah sekian lama saya tidak membuka blog, kali ini saya mendapatkan tugas dari asisten dosen dalam mata kuliah Rangkaian Elektronika. Tugas tersebut yaitu mencari, menjelaskan, dan menganalisis suatu rangkaian.
Dalam postingan kali ini saya akan menjelaskan tentang rangkaian dimmer pad lampu pijar.
Baik, langsung saja..

Rangkaian Dimmer adalah rangkaian pengatur nyala lampu. Rangkaian ini dapat mengatur nyala lapu bisa dari yang paling gelap hingga yang paling terang.


Manfaat Dimmer Lampu

Rangkaian dimmer lampu pijar memiliki manfaat yaitu untuk mengatur tingkat intensitas cahaya penerangan lampu pijar. Rangkaian dimmer ini hanya menggunakan komponen utama berupa TRIAC dan DIAC, Intensitas cahaya lampu  pijar dapat dikendalikan oleh daya output rangkaian dimmer dengan daya sebesar 5 watt.
 Selain itu, rangkaian dimmer bermanfaat untuk jaringan listrik PLN 220VAC. Tuas potesiometer P1 100 KOhm dapat diatur untuk mengatur terang redupnya intensitas pancaran cahaya lampu pijar tersebut. Rangkaian tersebut mengatur tegangan yang diberikan untuk menyalakan lampu pijar menggunakan TRIAC sebagai komponen utama. Semakin besar tegangan gate TRIAC maka semakin kuat intensitas cahaya yang dihasilkan. Pengaturan tegangan bias TRIAC dikendalikan oleh potensiometer P1 100 KOHm kemudian diberikan ke DIAC Di1 tipe DB3 untuk memberikan tegangan bias pada pin gate TRIAC Tri 1. Rangkaian dimmer lampu pijar ini dapat dibuat pada PCB yang kecil ataupun dirakit secara langsung tanpa PCB. TRIAC Tri 1 perlu dilengkapi dengan pendingin (heat sink) untuk menyerap panas yang dihasilkan pada saat rangkaain dimmer lampu pijar ini bekerja.


Berikut ini merupakan rangkaian Dimmer:


 


Komponen pada Dimmer Lampu 
 1. Triac BT136
 
TRIAC (Triode for Alternating Current) adalah sebuah komponen elektronik yang kira-kira ekivalen dengan dua SCR yang disambungkan antiparalel dan kaki gerbangnya disambungkan bersama. Nama lain TRIAC adalah Bidirectional Triode Thyristor. Ini menunjukkan saklar dua arah yang dapat mengalirkan arus listrik ke kedua arah ketika dipicu (dihidupkan). Ini dapat dipicu baik dengan tegangan positif atau pun negatif pada elektrode gerbang. Sekali dipicu, komponen ini akan terus menghantarkan sampai arus yang mengalir lebih rendah dari arus genggamnya, misal pada akhir paruh siklus dari arus bolak-balik. Hal tersebut membuat TRIAC sangat cocok untuk mengendalikan tegangan AC, memungkinkan pengendalian arus yang sangat tinggi dengan arus kendali yang sangat rendah. 


2 Optocoupler
Optocoupler dikenal dengan sebut Opto-isolator, Photocoupler, atau Optical Isolator. Optocoupler adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penghubung berdasarkan cahaya optik. Optocoupler dibentuk dari penggabungan sebuah sumber cahaya dengan fototransistor. Dioda cahaya sebagai sumber cahaya dipasang langsung dengan sumber tegangan. Keluaran dari sumber cahaya akan berbanding lurus dengan tegangan masukan pada dioda cahaya. Optocoupler atau optoisolator merupakan paket elektronik murni, jalur cahaya didalamnya yakni infra merah tertutup dalam sebuah paket. Ini menyebabkan transfer energi listrik dalam satu arah, dari infra merah ke fotodetektor, sambil mempertahankan isolasi listrik. Fungsi optocoupler pada umumnya selain sebagai sensor (dengan kemasan tertentu) digunakan pula pada rangkaian listrik sebagai isolasi dari rangkaian kendali dan rangkaian tegangan tinggi (daya). 


3. Resistor

 Resitor adalah penahan arus yang mengalir dalam satu rangkaian atau komponen elektronik dua kutub yang befungsi untuk menahan arus listrik, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding terbalik dengan arus yang mengalir, berdasarkan hukum Ohm (V = IR). 


4 Kapasitor
 Kapasitor adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik yang terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat pada tiap konduktor. Kapasitor terdiri dari dua jenis, yaitu kapasitor bipolar dan kapasitor nonpolar. Kapasitor bipolar mempunyai dua kaki dan dua kutub yaitu positif dan negatif serta memiliki cairan elektrolit dan biasanya berbentuk tabung. Sedangkan kapasitor nonpolar tidak mempunyai kutub positif atau negatif pada kakinya, kebanyakan berbentuk bulat pipih berwarna coklat, merah, hijau dan lainnya seperti tablet atau kancing baju.


5 Kiprok
 
Kiprok dalam rangkaian ini berfungsi menggantikan dioda bridge yaitu untuk regulator tegangan agar tetap stabil 12 Volt. Kiprok ang digunakan mempunyai kekuatan 2 Ampere karena trafo yang digunakan berkekuatan 1 ampere sehingga agar rangkaian aman, penyusun menggunakan kiprok yang berkekuatan 2 ampere. Untuk membuat penyearah pada power supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini adalah dioda silicon yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen. Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere maksimumnya.


6. IC Timer 555

Apabila supply diberikan, Vcc=0 Volt. Kaki 2 memberi trigger dari tegangan yang tinggi (Vcc) menuju 1/3 Vcc(<1/3 Vcc), kaki 3(output) akan high dan pada saat tersebut kaki 7 mempunyai nilai hambatan yang besar terhadap Ground atau kaki 7 akan High Impedance. C1 diisi melalui Vcc à R1 à R2 à C1, Setelah 0,7 (R1+R2) C1 detik, maka tegangan C1=2/3 Vcc. Sehingga kaki 3(ouput) akan Low, pada saat tersebut, kaki 7 akan mempunyai nilai hambatan yang rendah sekali terhadap Ground atau pin 7 akan Low Impedance. C1 membuang muatan, setelah 0,7(R2) C1 detik, maka Teg C1=1/3 Vcc. Trigger terjadi lagi sehingga output akan High. Pin 7 akan high Impedance dan C1 diisi kembali.

  
Cara Kerja Dimmer

1. Tegangan ac masuk ke travo. Output travo sebesar 220V. 

2. Tegangan masuk ke dioda bridge. Dioda bridge dengan kapasitor 1000µF 16V. Menggunakan C 1000µF karena semakin besar nilai faradnya maka gelombang DC semakin halus. Untuk ukuran tegangan kapasitor yang dipakai, memakai 16V karena tegangan output dari trafo sebesar 12V, jadi nilai tegangan kapasitor harus lebih besar dari tegangan output untuk mengantisipasi Rangkaian ini juga untuk menyuplai rangkaian counter pembangkit pulsa dengan IC 555 + MOC . agar tegangan DC yang keluar tetap konstan 

3. Dioda Bridge tanpa C (langsung ke rangkaian) atau langsung ke LM339. LM339 sebagai pembanding dan bekerja sebagai pengaman tegangan sinus 

4. Keluaran output kaki 3 pada IC 555 mengandung pulsa terlalu tinggi dan dikecilkan dengan resistor 1K    agar keluaran pulsa menjadi rendah. Lalu dikuatkan dengan transistor TIP41C dan dimasukkan ke kaki emitor. 


Alhamdulillah tugas praktikum dalam mata kuliah Rangkaian Elektronika sudah selesai. Semoga postingan kali ini bermanfaat. Aamiin..

SUMBER: http://rice-ceria.blogspot.com/2013/04/rangkaian-dimmer-lampu-pijar.html

0 komentar:

Posting Komentar

silahkan tulis komentarnya guys :)